Sabtu, 07 Desember 2013

teman terus sampai nanti

  terbebas hari ini dari sosok jawir bahkan mungkin selamanya sekarang jawir sudah kuliah dan hidup jauh dari pandanganku hingga tak terlihat semua sosok dan sifatnya yang membuat rindu tokoh masyarakat sekitar bahkan aku juga jadi sanagt rindu dengannya, apapun yang kau lakukan sekarang tetaplah berbuat semaumu dan jangan takut ditangkap polisi karna apapun yang kau lakukan tak dihitung sebagai kejahatan bahkan tuhan pun enggan memberi mu dosa dan pahala setelah kiamat nanti mungkin kau bakal musnah tidak ada disurga dan neraka, dan untuk jawir yang sekarang berada nun jauh disana aku ingin membagi semua cerita kita untuk semua umat manusia didunia alam bawah sadar,  aku akan menulis semuanya random karna saking menyenangkannya aku jadi lupa dari mana ini semua harus kumulai,  pertemuan kita itu berawal pas kita masuk SMK dan saat itu kau memanggilku dengan nama lengakap padahal kita saat itu belum sama-sama kenal dan aku pun langsung beranggapan kalo kau itu dukun beranak dan aku pun langsung berniat untuk tidak ingin mengenal mu tapi memang dasar sial pas pulang sekolah aku seeangkot dengan mu dan kita mulai bercakap-cakap, aku masih ingat kau belum bisa bicara saat itu kau hanya bisa mengucapkan satu kalimat yaitu "ba" tapi kita tetap bicara apa saja sampai aku turun dari angkot terlebih dahulu, dan sampai saat ini aku tidak tahu maksud pembicaraan kita waktu itu, dan keesokannya kita pun pulang bareng lagi dan kali ini kau berbeda dari kemarin karna tadi pas disekolah aku mengajarkan kau bicara bahasa indonesia, dan kita berbincang mengenai soal bagaimana kau bisa memanggilku dengan nama lengkap padahal saat itu kau belum menggenalku dan kau pun belum bisa bicara.
aku bertanya kepadanya "wir ko lo tau nama gw si kan kita belom kenal"
kau menjawab "aku tidak tahu mugkin bebek ayam onta dan ular piton"
aku mengangguk dan memakluminya karna ku tahu dia baru bisa bicara bahasa indonesia, aku bicara dalam hati "sebenarnya kita sedang bericara apa si"
kau menjawab "tidak tahu"
aku kaget dan bicara dalam hati lagi "ko dia bisa tau si padahal gw ngomong dalem hati"
"bisa lah apa si yang ga bisa didunia ini" jawir menjawab lagi, aku pun langsung memutuskan untuk loncat keluar angkot dan kabur meninggalkan jawir, tapi kuurungkan niat ku itu karna kutahu itu pasti sakit,jadi kuberentikan saja angkotnya "bang kiri bang" aku mengetuk atap angkot,angkot pun menepi,"kok lo turun disini tumben"jawir bertanya, " mulai sekarang kita jangan berteman lagi wir lu aneh"kataku, jawir cemberut lalu menghilang seisi angkot pun kaget aku juga,
sekian dulu sambungannya nanti ya pas aku udah besar